Kisah Toleransi: Nasmoco Gombel Sambut Hangat Biksu Thudong Perjalanan ke Borobudur

Di tahun 2025 ini, sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna dilakukan oleh para biksu Thudong dari Thailand. Mereka menempuh rute darat yang panjang menuju Candi Borobudur di Indonesia, sebuah tradisi yang umumnya dilakukan menjelang perayaan Hari Waisak.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Bhante Thudong? Secara singkat, istilah ini merujuk pada para biksu yang menjalankan praktik spiritual dengan cara berjalan kaki, sebagai bentuk latihan asketisme dan penyebaran ajaran Buddha.

Sebuah momen istimewa dirasakan oleh Nasmoco Gombel Semarang ketika mereka menerima kunjungan dari para Bhante Thudong yang sedang dalam perjalanan suci tersebut. Bapak Rachmat Dwi Asnanto, selaku branch manager Nasmoco Gombel Semarang, berbagi kisah menarik di balik kedatangan para biksu ini. Rupanya, pemilihan Nasmoco Gombel sebagai tempat persinggahan bukanlah tanpa alasan.

Menurut Bapak Rachmat, lokasi Nasmoco Gombel yang berada di jalur penghubung antara Semarang atas dan bawah menjadi pertimbangan utama. Pada saat itu, para Bhante Thudong sedang melewati Jalan Gombel yang memiliki tanjakan cukup curam. “Lokasi strategis Nasmoco Gombel menjadi pilihan yang mungkin diambil,” ujarnya. Lebih lanjut, beliau menambahkan, “Kami pun menyambut kedatangan para Bhante Thudong ini dengan sukacita sebagai wujud toleransi antar umat beragama dan keterbukaan kami terhadap siapapun. Kami mempersilakan mereka menggunakan fasilitas yang kami miliki.”

Kisah ini bermula dari inisiatif seorang teman yang telah menghubungi Saya, menanyakan apakah dealer Nasmoco Gombel dapat dijadikan tempat istirahat sementara bagi para biksu sebelum melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur. Tanpa ragu, Bapak Rachmat menyetujuinya dan segera berkoordinasi mengenai waktu dan teknis pelaksanaannya. Mengingat temannya tersebut bukan seorang Buddhis, kemudian Bapak Rachmat menghubungi Bapak Alex, seorang pelanggan setia Nasmoco, untuk meminta saran mengenai persiapan fasilitas, makanan, minuman, serta tata cara penyajian yang sesuai bagi para biksu.

“Kami sangat berbahagia melihat para biksu merasa puas dan terharu atas sambutan hangat dan kebutuhan mereka yang terpenuhi,” ungkap Bapak Rachmat.

Sebagai ungkapan terima kasih, para Bhante Thudong memberikan cinderamata spesial kepada Kami. “Atas nama Saya sendiri Rachmat Dwi Asnanto Nasmoco Gombel, PT. Nasmoco dan semua pihak telah mensupport Saya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan mendoakan kelancaran perjalanan para Bhante menuju Borobudur,” pungkasnya.