Ramadan Jogja: Cabai Tembus Rp 120 Ribu/Kg

Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Melambung Tinggi di Awal Ramadan 1446 H

Memasuki minggu pertama bulan Ramadan 1446 H, masyarakat Yogyakarta dikejutkan dengan lonjakan harga kebutuhan pokok yang signifikan. Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada komoditas daging, tetapi juga merambah ke sayur-mayur, baik di pasar tradisional maupun toko modern.

Lonjakan Harga Cabai dan Bawang Merah yang Fantastis

Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga paling drastis adalah cabai rawit merah, yang mencapai Rp 120.000 per kilogram. Selain itu, harga bawang merah juga melonjak dari Rp 25.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram. Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lain seperti:

• Telur ayam ras: Rp 30.000 per kilogram (sebelumnya Rp 28.000)
• Daging ayam: Rp 36.000 per kilogram (sebelumnya Rp 32.000)
• Minyakita 900 ml: Rp 19.000 (sebelumnya Rp 16.000)
• Bawang putih: Rp 50.000 per kilogram (sebelumnya Rp 40.000)

Keluhan Pedagang dan Pembeli di Pasar Tradisional

Berdasarkan pantauan DPRD DIY di sejumlah pasar tradisional, kenaikan harga ini dikeluhkan oleh pedagang dan pembeli. Para pedagang mengeluhkan penurunan daya beli masyarakat, sementara pembeli merasa terbebani dengan kenaikan harga yang cukup tinggi.

“Minggu pertama Ramadan ini harga komoditas pangan naik meski kegiatan masih normal dari pantauan yang kami lakukan di pasar-pasar tradisional dan pedagang,” ujar Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari.

Desakan Operasi Pasar untuk Menstabilkan Harga

Meskipun kenaikan harga bahan pokok merupakan fenomena tahunan, DPRD DIY mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk segera mengambil langkah stabilisasi. Salah satu langkah yang diusulkan adalah operasi pasar.

“Pemda [DIY] harus hadir secara nyata, mohon OPD (organisasi perangkat daerah-red) segera melakukan operasi pasar pada komoditas yang tidak wajar, jangan hanya beras dan minyak goreng,” tegas Andriana.

Operasi pasar diharapkan dapat diprioritaskan di wilayah kapanewon dengan jumlah warga miskin yang tinggi. Selain itu, proses pengadaan komoditas diharapkan dapat menyerap hasil produksi petani dan peternak lokal.

DPRD DIY dan Pedagang Kecil Bersuara: Stabilisasi Harga Kebutuhan Pokok Mendesak di Bulan Ramadan

Lonjakan harga bahan pokok di Yogyakarta pada awal Ramadan 1446 H telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang kecil. Ketua Komisi B DPRD DIY menegaskan komitmennya untuk memastikan kebijakan pro-rakyat, termasuk stabilisasi harga melalui operasi pasar, terlaksana dengan baik.

DPRD DIY Siap Kawal Kebijakan Pro-Rakyat di Tengah Lonjakan Harga

“Sebagai Ketua Komisi B, akan memastikan bahwa kebijakan pro rakyat ini terlaksana dengan baik. DPRD sudah menyetujui anggaran program dan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program stabilisasi harga melalui operasi pasar,” ungkapnya.

Pedagang Sate Taican Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Baku

Wulan, seorang penjual sate taican, mengaku khawatir dengan kenaikan harga bahan baku seperti ayam, cabai, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng. “Padahal ayam, cabai, bawang merah dan putih, minyak juga jadi bahan utama sate taican. Kalau harganya terus naik, saya harus jual berapa,” tandasnya. Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk menstabilkan harga agar pedagang kecil seperti dirinya tidak semakin terbebani.

Pedagang Sayuran Pasar Beringharjo Alami Penurunan Penjualan

Kondisi serupa juga dialami oleh Ida Habibah, seorang pedagang sayuran di Pasar Beringharjo. Ia mengeluhkan penurunan penjualan akibat kenaikan harga yang membuat pembeli enggan berbelanja. “Kalau ada yang beli pun juga berkurang dari hari biasa karena harganya naik,” imbuhnya.

Harapan Pedagang Kecil pada Kebijakan Pemerintah

Para pedagang kecil berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga bahan pokok. Mereka membutuhkan kepastian harga agar dapat terus berjualan dan memenuhi kebutuhan hidup.