Mengisi Radiator dengan Air Buangan AC: Mitos dan Fakta

Emang Boleh, Isi Radiator bekas air buangan Air AC?

Pada dasarnya, artikel ini akan menjawab pertanyaan yang sering muncul di kalangan pemilik mobil: “Apakah aman menggunakan air buangan AC untuk mengisi radiator?” Dengan mengulas kelebihan dan kekurangan, artikel ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang praktik ini.

Pengalaman Tak Terduga dan Solusi Dadakan

Cerita ini berawal pada hari Jumat saya ada aktifitas pameran Toyota di Supermall Javamall di Semarang. Di sana saya bertemu seorang tamu pameran yang awalnya bertanya-tanya Promo Mobil Toyota Semarang, mulai dari harga mobil dan bertanya spesifikasi mobil Toyota Innova Zenix Hybrid yang di pajang di event pameran tersebut. Setelah berbicara panjang konsumen menceritakan pengalamannya terhadap mobil yang dia miliki. Ceritanya begini, konsumen tersebut telah mengalami penyusutan drastis pada air coolent di radiator tersebut, karena kejadian yang terjadi secara tiba-tiba, kemudian bertanya pada tetangga apakah aman kita isi air radiator memakai air kran biasa. Tetangga menyarankan jangan dilakukan karena akan menyebabkan karat pada radiator, sayang radiatornya nanti lama kelamaan akan menimbulkan karat dikemudian hari. Lalu tetangga tersebut mengambil se-ember air sisa dari pembuangan AC. Menurutnya lebih aman dan tidak beresiko.

Kisah ini menyoroti situasi umum yang dihadapi banyak pemilik mobil: menghadapi masalah teknis mendesak tanpa persiapan. Apakah solusi yang diberikan oleh tetangga tersebut benar-benar aman? Mari kita bedah lebih dalam.

Memahami Karakteristik Air Buangan AC

Karena tidak mengandung mineral, air bekas AC tergolong murni. Justru karena tidak mengandung mineral, inilah keunggulan utamanya, sebab tidak akan menimbulkan potensi karat, tidak seperti air dari sumber umum. Pada pandangan pertama, hal ini menjadikannya pilihan yang menarik untuk mengisi radiator dalam kondisi mendesak.

Baca juga: Jaga Kesehatan! Servis AC Mobil Kotor di Toyota Nasmoco Pemuda Semarang

Namun, air buangan AC juga memiliki beberapa keterbatasan krusial.

Titik Didih Rendah: Air murni memiliki titik didih standar 100 derajat Celsius. Ketika mesin mobil bekerja, suhunya bisa jauh melampaui angka ini. Cepatnya penguapan atau pendidihan air sisa dari AC dapat mengurangi efisiensi sistem pendinginan dan meningkatkan kemungkinan terjadinya panas berlebih.

Air limbah dari AC tidak memiliki zat antikarat, tidak seperti coolant yang memang diformulasikan untuk tujuan tersebut. Meskipun secara alami tidak menyebabkan karat, air ini tidak memberikan perlindungan ekstra terhadap komponen radiator dari proses korosi yang bisa terjadi akibat faktor lain.

Coolant: Solusi Terbaik dan Terpercaya

Coolant berfungsi seperti “darah” khusus yang dirancang untuk menjaga suhu mesin, disesuaikan dengan kebutuhan unik dari sistem pendingin mobil. Cairan ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh air buangan AC.

• Titik Didih Tinggi: Coolant memiliki titik didih yang jauh lebih tinggi, biasanya mencapai 125 derajat Celsius atau lebih. Ini memastikan sistem pendinginan tetap bekerja optimal bahkan dalam kondisi suhu ekstrem, mencegah overheating dan penguapan dini.
• Zat Aditif Pelindung: Coolant mengandung zat antikarat, antilumpur, dan antikerak yang melindungi jalur air radiator dari endapan dan kerusakan. Memasukkan coolant ke dalam jadwal perawatan kendaraan akan meningkatkan ketahanan radiator serta memperpanjang umur komponen pendinginan yang lain.

Baca juga: Jangan Lakukan Ini! 5 Kebiasaan yang Bikin AC Mobil Anda Cepat Rusak

Kesimpulan: Kapan Menggunakan Air Buangan AC?

Jadi, apakah air buangan AC bisa digunakan? Jawabannya adalah bisa, tetapi hanya sebagai solusi darurat. Jika Anda berada dalam situasi di mana air coolant habis dan tidak ada pilihan lain, air buangan AC bisa menjadi penyelamat sementara. Namun, penting untuk segera mengganti air tersebut dengan coolant berkualitas begitu Anda memiliki kesempatan.

Untuk menjaga performa dan umur panjang radiator, serta memastikan mesin mobil tetap adem, penggunaan coolant adalah pilihan terbaik. Tidak ada solusi yang lebih baik dari penggunaan produk yang memang diformulasikan untuk tujuan tersebut.