Warga Semarang senang adanya pemutihan pajak kendaraan ga bikin nguras kantong

Toyota Semarang, Jawa Tengah – Ibarat magnet, program pemutihan pajak kendaraan bermotor dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berhasil menarik animo luar biasa dari warga Semarang: kota ini kini dipenuhi oleh luapan kegembiraan yang nyata. Bagi para pemilik roda dua maupun roda empat, kebijakan ini hadir bagaikan angin segar, memberikan kesempatan langka untuk menyelesaikan kewajiban pajak yang tertunda tanpa harus khawatir dengan adanya beban denda.

Kebijakan ini bak oase bagi pemilik kendaraan, menawarkan peluang berharga untuk membayar tunggakan pajak tanpa dikenakan denda.

Pantauan di Kantor Samsat II Kota Semarang menunjukkan lonjakan signifikan jumlah wajib pajak yang ingin memanfaatkan program ini, bahkan melebihi jam operasional kantor.

Baca Juga : Keringanan Pemutihan Pajak di Brebes berlangsung lancar

Salah satu warga yang merasakan manfaat langsung dari program ini adalah Sentosa (40), warga Kecamatan Banyumanik. Wah, ini bener-bener nolong banget buat bayar pajak motorku yang udah kelewat setahun,” katanya lega. Ia menambahkan, “Dulu tuh lagi hectic banget kerjaan, jadi sampai lupa deh.” Ucapannya ini terlontar saat ditemui di Kantor Samsat II Kota Semarang, Kamis (10/4/2025).. Sentosa mengetahui informasi mengenai program pemutihan ini dari media sosial Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang sebelumnya telah mengumumkan pembukaan program tersebut kepada publik.

Arif Adi Nugraha, Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor PPD Kota Semarang, menyatakan bahwa terjadi peningkatan drastis jumlah wajib pajak pada hari pertama implementasi program pemutihan, menunjukkan antusiasme masyarakat yang besar. Data kami mengungkapkan sebuah loncatan kuantitatif yang mengagumkan dalam keterlibatan wajib pajak, menunjukkan peningkatan seratus persen dibandingkan hari-hari reguler. Hal ini juga berarti peningkatan dua kali lipat dalam jumlah objek yang kami tangani,” jelas Arif.

Untuk memastikan kelancaran pelayanan, koordinasi yang baik terjalin antara petugas Badan Pendapatan Daerah( Bapenda), kepolisian, dan Bank Jateng. Evaluasi terus dilakukan untuk menata alur parkir dan pelayanan agar antrean wajib pajak tidak menumpuk terlalu lama. Sebanyak kurang lebih 5.559 unit kendaraan bermotor di Kota Semarang terpantau memanfaatkan momentum program pemutihan yang diselenggarakan oleh Bapenda Jawa Tengah selama tiga hari, yakni mulai tanggal 8 hingga 10 April.

Fenomena Unik dan Edukasi kepada Wajib Pajak Arif juga menyampaikan adanya fenomena menarik di kalangan wajib pajak. Ibarat petir di siang bolong, pengumuman besaran pajak setelah amnesti bagai kejutan yang membuat sebagian warga terperangah. Langkah kaki mereka mengantarkan berkas-berkas persyaratan, namun lisan mereka masih melontarkan keraguan, seolah dompet mereka masih terkunci rapat oleh ketidakpercayaan.

Menurut penjelasannya, sebagian masyarakat salah mengartikan pemutihan sebagai pembebasan seluruh biaya pajak, padahal yang benar adalah hanya pokok tunggakan dan denda yang ditiadakan, sementara pajak tahunan tetap wajib dibayar.,” terangnya. Mengingat jeda waktu yang cukup signifikan, hampir satu setengah dekade sejak amnesti pajak terakhir di era kepemimpinan Gubernur Bibit Waluyo, organisasi tersebut memahami sepenuhnya alasan di balik situasi ini. Mereka mengambil pendekatan edukatif, menyadari bahwa rentang waktu yang lama menjadi faktor pemicunya. “Kini, angin segar kembali berhembus dari arah Bapak Gubernur Luthfi,” tuturnya.

Arif mengutarakan bahwa program tersebut memiliki dampak transformatif, secara substansial memotivasi warga negara untuk patuh pada pembayaran pajak dan menghidupkan kembali kendaraan-kendaraan yang sekian lama absen dari sistem perpajakan. Sementara itu, semangat melayani tanpa batas waktu tetap menjadi prioritas utama bagi Subunit STNK Regident Satlantas Polrestabes Semarang. Ipda Solichan menegaskan bahwa keramahan dalam melayani masyarakat tidak mengenal jam kerja. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan pelayanan yang humanis kepada para wajib pajak.” Kalau masih ada wajib pajak, kami tidak akan hentikan layanan. “Kadang sampai jam setengah enam sore baru kelar, padahal harusnya jam tiga sore sudah tutup,” ujar Solichan.

Ini nunjukkin banget kalau petugas tuh bener-bener mau bantu warga Semarang biar gampang ikut program pemutihan pajak kendaraan ini. Intinya, hebohnya warga Semarang sama program pemutihan pajak kendaraan bermotor ini jadi bukti nyata deh, kalau program ini tuh emang udah ditunggu-tunggu banget.

Kesempatan untuk menghapus denda dan meringankan beban pembayaran tunggakan pajak dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat. Dengan pelayanan yang maksimal dan sosialisasi yang efektif, diharapkan semakin banyak warga Semarang yang sadar akan kewajiban membayar pajak kendaraan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pembangunan daerah. Program pemutihan ini tidak hanya memberikan keringanan finansial bagi warga, tetapi juga membantu meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perpajakan.