Toyota Semarang – Memiliki kendaraan pribadi seperti mobil tentu menjadi dambaan banyak orang. Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan mobilitas yang ditawarkan, terdapat tanggung jawab untuk merawatnya agar tetap prima. Sayangnya, tanpa disadari, beberapa kebiasaan harian saat menggunakan atau merawat mobil justru bisa menjadi “musuh dalam selimut” yang diam-diam menggerogoti kesehatan komponen mobil Anda, bahkan mempercepat kerusakan.
Untuk membantu Anda menjaga performa dan memperpanjang usia pakai mobil, penting untuk mengenali kebiasaan-kebiasaan buruk apa saja yang harus dihindari. Berikut ini adalah sepuluh kebiasaan umum yang berpotensi besar membuat mobil Anda cepat ‘sakit-sakitan’ dan membutuhkan perbaikan mahal:
1. Membiarkan Mobil Terparkir Lama Tanpa Digunakan
Mobil sejatinya dirancang untuk bergerak. Ketika dibiarkan terdiam dalam jangka waktu yang sangat lama, berbagai masalah dapat muncul. Salah satu yang paling rentan adalah sistem kelistrikan, terutama baterai (aki). Aki akan mengalami proses pelepasan daya alami dan juga parasitic draw (tarikan listrik kecil oleh komponen seperti alarm atau ECU) yang terus menerus. Akibatnya, daya aki terkuras dan bisa menjadi ‘sowak’ atau mati total, membuat mobil sulit atau bahkan tidak bisa dihidupkan.
Baca Juga: Mengungkap Perbedaan: Gaya Mengemudi Pria Muda vs. Pria Dewasa dalam Menghadapi Jalanan
2. Melakukan Downshift Mendadak Saat Kecepatan Tinggi
Mengubah gigi transmisi secara tiba-tiba ke posisi yang lebih rendah ketika mobil melaju dalam kecepatan tinggi merupakan tindakan yang sangat membebani mesin dan transmisi. Perubahan rasio gigi yang drastis memaksa putaran mesin melonjak drastis secara instan. Stres mendadak ini dapat menimbulkan keausan signifikan pada komponen internal mesin dan girboks, serta berpotensi menyebabkan kerusakan serius jika sering dilakukan.
3. Melewati Polisi Tidur Tanpa Mengurangi Kecepatan
Ini adalah salah satu kebiasaan paling umum yang merugikan. Melintasi gundukan atau polisi tidur dengan kecepatan tinggi menyebabkan suspensi bekerja ekstra keras. Guncangan keras yang diterima akan membebani shock breaker (peredam kejut) dan komponen suspensi lainnya melampaui batas normalnya. Tekanan berulang seperti ini akan mempercepat keausan, menyebabkan shock breaker bocor, melemah, dan performa suspensi menurun drastis.
4. Terbiasa Mengisi Bensin Saat Indikator Sudah Menyala
Menunda pengisian bahan bakar hingga levelnya sangat rendah atau bahkan lampu indikator bahan bakar menyala adalah kebiasaan yang kurang baik bagi pompa bensin. Pompa bensin modern umumnya menggunakan bahan bakar di sekitarnya sebagai pendingin dan pelumas. Saat bensin minim, pompa bekerja lebih keras, berisiko overheat, dan lebih rentan menghisap kotoran atau endapan yang mengendap di dasar tangki, yang dapat merusak atau menyumbat pompa.
Baca juga: Mengemudi SUV Aman di Hujan Deras: Tips, Kecepatan, dan Teknologi Keselamatan
5. Mematikan Mesin Tanpa Mematikan AC Terlebih Dahulu
Meskipun dampaknya mungkin tidak sekuat pada mobil-mobil lawas, kebiasaan mematikan mesin saat sistem AC masih menyala dapat memberikan beban kejut pada komponen kelistrikan dan mesin saat proses shutdown. Kompresor AC yang tiba-tiba berhenti beroperasi saat mesin mati diyakini dapat sedikit mempercepat keausan pada sistem terkait dalam jangka panjang. Sebaiknya matikan AC beberapa saat sebelum mematikan mesin.
6. Melewatkan Urutan Gigi (Skipping Gears) pada Mobil Manual
Pada kendaraan bertransmisi manual, melompat dari gigi rendah langsung ke gigi yang jauh lebih tinggi (misalnya dari gigi 2 ke gigi 5) saat berakselerasi memaksa mesin bekerja di bawah powerband optimalnya. Mesin harus berjuang keras untuk menaikkan kecepatan dari putaran rendah pada gigi yang terlalu tinggi, menciptakan beban berlebih dan potensi ngelitik yang mempercepat keausan internal. Sebaliknya, melompat gigi saat deselerasi juga bisa memberikan beban kejut pada transmisi. Gunakan urutan gigi dengan benar.
7. Menggantung atau Menempelkan Kaki Kiri di Pedal Kopling
Kebiasaan ini sering disebut sebagai ‘riding the clutch’. Meskipun tidak diinjak penuh, menempelkan kaki pada pedal kopling menyebabkan kampas kopling tidak menempel sempurna pada flywheel. Gesekan minor yang terjadi secara konstan ini menghasilkan panas dan keausan yang signifikan pada kampas kopling, membuatnya cepat habis dan memerlukan penggantian lebih dini dari umur pakainya. Pastikan kaki kiri Anda beristirahat di lantai saat tidak sedang menginjak kopling.
8. Parkir Mobil Otomatis Tanpa Memasukkan Tuas ke Posisi ‘P’
Pada mobil bertransmisi otomatis, posisi ‘P’ (Parking) berfungsi mengunci transmisi untuk mencegah mobil bergerak. Mengandalkan sepenuhnya pada rem tangan saat parkir, terutama di tanjakan atau turunan, sangat berisiko. Jika rem tangan gagal menahan beban, seluruh tekanan akan beralih ke mekanisme pengunci internal girboks, yang bisa menyebabkan kerusakan serius dan perbaikan yang mahal. Selalu gunakan ‘P’ sebelum menarik rem tangan saat parkir.
9. Menahan Posisi Setir pada Sudut Belok Maksimal
Memutar setir hingga mentok ke kiri atau kanan dan menahannya dalam posisi tersebut, misalnya saat parkir paralel atau berbelok patah, dapat membebani sistem power steering. Ketika setir mentok, pompa power steering terus bekerja untuk mencoba memutar roda lebih jauh, menciptakan tekanan hidrolik yang sangat tinggi dalam sistem. Tekanan berlebih ini dapat mempercepat keausan pada komponen power steering seperti selang, seal, dan pompa itu sendiri.
10. Menginjak Gas Dalam-Dalam Saat Mesin Masih Dingin
Sesaat setelah mesin dinyalakan, terutama di pagi hari atau setelah lama tidak digunakan, oli pelumas belum sepenuhnya bersirkulasi ke seluruh bagian mesin. Langsung memberikan beban kerja tinggi atau menginjak gas dalam-dalam pada kondisi ini membuat komponen bergerak di dalam mesin bergesekan dengan pelumasan yang belum optimal. Gesekan berlebihan ini mempercepat keausan internal. Beri waktu sejenak (sekitar 30-60 detik, atau hingga indikator suhu mulai naik) agar oli bersirkulasi dengan baik sebelum mengemudi secara normal.
Menghindari sepuluh kebiasaan di atas merupakan langkah proaktif yang sangat efektif untuk menjaga mobil Anda tetap sehat, memperpanjang usia komponen-komponen vital, dan tentunya menghindari pengeluaran tak terduga untuk perbaikan. Rawatlah mobil Anda dengan benar, dan mobil Anda pun akan setia menemani perjalanan Anda.
Agya |
|
Agya G 1.2 MT | IDR 196.900.000 |
Agya G 1.2 AT | IDR 213.500.000 |
Agya GR 1.2 MT | IDR 252.600.000 |
Agya GR 1.2 AT | IDR 269.800.000 |
Alphard |
|
ALPHARD 2.5 G A/T | IDR 1.792.200.000 |
ALPHARD HV 2.5 G A/T | IDR 1.879.000.000 |
Avanza |
|
Avanza 1.3 E MT | IDR 258.300.000 |
Avanza 1.3 E AT | IDR 273.800.000 |
Avanza 1.5 G MT | IDR 284.200.000 |
Avanza 1.5 G AT | IDR 299.500.000 |
Calya |
|
Calya 1.2 E MT Std | IDR 180.100.000 |
Calya 1.2 E MT | IDR 183.500.000 |
Calya 1.2 G MT | IDR 192.300.000 |
Calya 1.2 G AT | IDR 207.000.000 |
Corrolla Cross Hybrid |
|
Corolla Cross 1.8 Hybrid A/T | IDR 633.500.000 |
Corolla Cross 1.8 Hybrid A/T GRS | IDR 675.200.000 |
Fortuner |
|
Fortuner 2.8 VRZ GR TSS 4X2 | IDR 715.500.000 |
Fortuner 2.8 VRZ GR TSS 4X2 Premium Color | IDR 718.600.000 |
Fortuner 2.8 VRZ GR TSS 4X2 Premium Color 2 Tone | IDR 720.600.000 |
Fortuner 2.8 VRZ 4X4 | IDR 799.500.000 |
Fortuner 2.8 VRZ GR Sport TSS 4X4 | IDR 818.900.000 |
Hiace Commuter |
|
Hiace Commuter DSL MT | IDR 605.600.000 |
Hiace Premio |
|
Hiace Premio | IDR 710.300.000 |
Hilux Double Cabin |
|
Hilux D Cab 2.4 E 4X4 MT | IDR 493.600.000 |
Hilux D Cab 2.4 G 4X4 MT | IDR 521.500.000 |
Hilux D Cab 2.4 V 4X4 AT | IDR 575.600.000 |
Innova Zenix Hybrid |
|
Innova Zenix G CVT | IDR 461.200.000 |
Innova Zenix V CVT | IDR 509.200.000 |
Innova Zenix G Hybrid CVT | IDR 500.500.000 |
Innova Zenix V Hybrid CVT | IDR 576.200.000 |
Innova Zenix Q Hybrid CVT | IDR 656.300.000 |
Land Cruiser |
|
Land Cruiser VX-R 4X4 | IDR 2.746.700.000 |
Land Cruiser GR-S 4X4 | IDR 2.848.100.000 |
Mobil Ambulan |
|
Ambulan Rangga | IDR 164.835.000 |
Ambulan Hiace Commuter | IDR 66.600.000 |
Ambulan Hiace Premio | IDR 66.600.000 |
Raize |
|
Raize 1.2 G (One Tone) AT | IDR 271.400.000 |
Raize 1.0 Turbo G (One Tone) MT | IDR 276.500.000 |
Raize 1.0 Turbo G (One Tone) AT | IDR 292.000.000 |
Raize 1.0 Turbo GR-S (One Tone) AT | IDR 306.900.000 |
Raize 1.0 Turbo GR-S TSS (Two Tone) AT | IDR 332.700.000 |
Rangga Pickup |
|
Rangga Cab Chassis PU 2.0 STD | IDR 204.200.000 |
Rangga Cab Chassis MB 2.0 STD | IDR 204.000.000 |
Rangga Pick Up 2.0 STD 1 WAY | IDR 209.400.000 |
Rangga Pick Up HIGH | IDR 233.000.000 |
Rangga Cab Chassis PU 2.4 DSL STD | IDR 261.500.000 |
Rangga Cab Chassis MB 2.4 DSL STD | IDR 261.400.000 |
Rangga Pick Up 2.4 DSL STD 1 WAY | IDR 266.400.000 |
Cab Chassis PU MB 2.4 DSL HIGH AT | IDR 317.200.000 |
Rangga Pick Up 2.4 DSL HIGH MT | IDR 302.500.000 |
Rangga Pick Up 2.4 DSL HIGH AT | IDR 323.700.000 |
Rush |
|
Rush G 1.5 MT | IDR 307.900.000 |
Rush G 1.5 AT | IDR 319.100.000 |
Rush GR MT | IDR 325.500.000 |
Rush GR AT | IDR 336.500.000 |
Supra |
|
Toyota Supra 3.0L A/T | IDR 2.376.800.000 |
Toyota GR 86 |
|
GR86 2.4 MT | IDR 1.096.100.000 |
GR86 2.4 AT | IDR 1.134.600.000 |
Toyota Innova Reborn 2.4 |
|
Innova Reborn 2.4 G MT | IDR 445.600.000 |
Innova Reborn 2.4 G AT | IDR 461.300.000 |
Toyota Veloz Semarang |
|
Veloz 1.5 MT | IDR 314.800.000 |
Veloz 1.5 AT | IDR 331.300.000 |
Veloz 1.5 Q AT | IDR 340.800.000 |
Veloz 1.5 Q TSS AT | IDR 364.800.000 |
Vellfire |
|
Vellfire 2.5 VIP Hybrid | IDR 2.023.600.000 |
Voxy |
|
Voxy 2.0 AT | IDR 659.800.000 |
Yaris Cross GR Hybrid |
|
Yaris Cross G MT | IDR 378.600.000 |
Yaris Cross G AT | IDR 392.700.000 |
Yaris Cross S TSS AT | IDR 438.600.000 |
Yaris Cross S TSS GR AT | IDR 448.200.000 |
Yaris Cross S HV TSS AT 1Tone | IDR 461.300.000 |
Yaris Cross S HV TSS AT 2 Tone | IDR 465.200.000 |
Yaris Cross S HV TSS GR AT 1 Tone | IDR 470.900.000 |
Yaris Cross S HV TSS GR AT 2 Tone | IDR 474.800.000 |
Tidak ada komentar